Baca Berita



Musrenbang RKPD, Bupati Ingatkan OPD Inovatif dan Kreatif

Musrenbang RKPD, Bupati Ingatkan OPD Inovatif dan Kreatif



Penulis : Humas Pro_Biak | Tanggal Publish : 12 April 2023

Bupati : Jangan Pasif, Datangkan APBN dan DAK !

MUSRENBANG RKPD TAHUN 2023. Pemerintah Daerah Kabupaten Biak Numfor melaksanakan Musyawarag Perencanaan Pembanunan (Musrembang) dalam rangka penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Biak Numfor Tahun Anggaran 2024, KSL Grand Ballroom, kemarin.

Pembukaan Musrenbang RKPD dengan tema “Memantapkan Daya Saing Daerah Dalam Rangka Mendorong Pertumbuhan Ekonomi, Demi Terwujudnya Biak Numfor Yag Mandiri, Sejahtera dan Berkelanjutan” dibuka langsung oleh Bupati Herry Ario Naap, S.Si.,M.Pd, dan dihadiri jajaran anggota Forkopimda serta Wakil Bupati Biak Numfor Calvin Mansnembra, SE.,M.BA dan perwakilan Bappeda Provinsi Papua.

Dalam kesempatan itu, Bupati kembali mengingatkan jajaran OPD supaya lebih kreatif dan inovatif menjalankan tugas dan fungsinya. Jajaran OPD diingatkan supaya tidak pasif dan terkesan hanya melakukan rutinitas, namun bagaimana OPD kedepan lebih aktif melakukan terobosan-terobosan baru dalam meningkatkan pelayanan kepada masyarakat serta optimalisasi peran ataupun fungsinya.

“OPD harus inovatif dan kreaatif, bangun kerja sama yang baik, bangun komunikasi dan jaringan untuk meningkatkan optimalisasi peran serta fungsi. OPD harus mampu mendatangkan uang APBN dan DAK ke Biak Numfor, jadi jangan pasif, jangan hanya menunggu DAU dan Otsus,” imbuh Bupati Herry Ario Naap yang saat ini juga menjabat sebagai Ketua DPD PDI Perjuangan Provinsi Papua.

Selain itu, Bupati dalam arahan juga menekankan kepada seluruh OPD agar dalam perencanaan program Tahun 2024 agar dapat meningkatkan ekonomi terutama ekonomi masyarakat, kerakyatan ditengah – tengah masyarakat di kabupaten Biak Numfor dengan melakukan pemetaan wilayah di lihat dari setiap potensi yang ada di 19 distrik di Kabupaten Biak Numfor.

“Saya harap musrenbang yang dilakukan setiap tahun tidak hanya sebatas seremonial yang selalu dilakukan di tingkat kampung sampai ke tingkat distrik, sehingga masyarakat merasa bahwa aspirasi mereka selama ini tidak diakomodir. Saya minta agar dibuat pemetaan berdasarkan potensi yang ada di wilayah masing – masing,” imbuhnya.(**).