Baca Berita



Para Perawat Mulai Kursus Bahasa Jepang Khusus Perawat Disiapkan di Kirim ke Jepang

Para Perawat Mulai Kursus Bahasa Jepang Khusus Perawat Disiapkan di Kirim ke Jepang



Penulis : Humas Pro_Biak | Tanggal Publish : 18 April 2023

PERAWAT DISIAPKAN KE JEPANG. Persiapan pengiriman para perawat Orang Asli Papua (OAP) yang akan dikirim ke Jepang mulai dilakukan. Selain disiapkan magang di RSUD Biak, mereka juga sudah mulai dipersiapkan dengan mengikuti kursus bahasa Jepang.

Mereka mengikuti kursus bahasa Jepang tiga kali dalam seminggu dengan instruktur guru bahasa Jepang dari SMA Negeri 1 Biak. Akhir bulan Mei 2023 untuk mempersiapkan kematangan para perawat belajar bahasa Jepang, maka instruktur atau pengajar bahasa Jepang langsung akan didatangkan dari Jepang.

“Sejak hari Jumat, 14 April 2023, teman-teman perawat yang akan disiapkan ke Jepang telah mengikuti kursus,. Dijadwalkan seminggu 3 kali dengan instruktur guru bahasa Jepang dari SMA Negeri 1 Biak akan mengajar mereka, sedangkan akhir bulan Mei instruktur Bahasa Jepang dari Jepang akan datang ke Biak,” kata Direktur RSUD Biak dr. Ricard Ricardo Mayor, M.Kes.

Pemerintah Kabupaten Biak Numfor mulai menyiapkan para perawat orang asli Papua (OAP) yang akan dikirim ke Jepang untuk bekerja sebagai tenaga professional pada tahun 2024 mendatang.

Para perawat ini akan dimagangkan di RSUD Biak, sekaligus belajar (kursus) bahasa Jepang. Setelah satu tahun magang dan mengusai Bahasa Jepang, lalu dinilai sudah bisa menjalankan tugas-tugas keperawatan dengan baik maka mereka akan dikirim ke Jepang untuk bekerja sebagai tenaga-tenaga kesehatan professional.

Sebelumnya Bupati Herry Ario Naap, S.Si.,M.Pd mengatakan para perawat sebelum dikirim diwajibkan magang kurang lebih 1 tahun di RSUD, artinya sebelum diberangkatkan mereka harus benar-benar mengusai tugas keperawatannya dengan baik.

“Kami fokus untuk wilayah Biak Numfor dan Supiori dulu, banyak yang mendaftar dari luar Biak dan Supiori. Saat ini sudah ada 40 orang yang telah mendaftar dan siap dimagangkan di RSUD Biak, sementara kuota yang diberikan sebanyak 300 orang,” kata Bupati Herry Ario Naap.

Dikatakan, bahwa Jepang membutuhkan ribuan perawat dan saat ini sudah banyak perawat asal Indonesia bekerja di sana. Hanya saja hingga saat ini informasinya belum ada satu pun perawat dari Papua khusus OAP.

“Kami berharap program ini bisa berjalan dengan baik sehingga tahun depan bisa mengirim perawat OAP angkatan pertama ke Jepang,” tandasnya.

Selama magang di RSUD Biak para perawat ini akan ditempatkan disemua bagian layanan kesehatan. Mereka akan didampingi langsung oleh perawat senior dan dokter-dokter di RSUD.

“Para perawat ini akan magang kerja di semua unit layanan di RSUD Biak selama 1 tahun. Diharapkan di akhir program magang ini para perawat akan lebih terampil dan mahir dalam berbagai bidang kerja keperawatan di rumah sakit,” ujar dr. Mayor menambahkan.

“Kompetensi dan sikap profesional mereka akan terbentuk dengan baik sekali, dan kepada mereka akan diberikan surat keterangan pengalaman kerja yang dibutuhkan untuk bekerja di Jepang ataupun di negara lain,” lanjut dr. Mayor. (**)