Baca Berita



Gedung IGD dan Bedah Terintegrasi Diresmikan Dilakukan Bertepatan HKN ke-58 Tahun

Gedung IGD dan Bedah Terintegrasi Diresmikan Dilakukan Bertepatan HKN ke-58 Tahun



Penulis : Humas Pro_Biak | Tanggal Publish : 15 November 2022

GEDUNG BEDAH. Bertepatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) dua fasilitas gedung pelayanan di RSUD Biak juga diresmikan, Sabtu (12/11). Adalah Gedung IGD dan Bedah Terintegrasi yang didesain bertantai II diresmikan dan siap difungsikan.

Gedung Bedah Terintegrasi didukung dengan ruang perawatan dan peralatan operasi yang serba modern dengan system digital menggunakan anggaran dari sumber Dana Alokasi Khusus (DAK) dan untuk IGD menggunakan anggaran Otonomi Khusus (Otsus).

“Dalam waktu dekat ruang bedah yang baru ini akan difungsikan, jadi gedung bedah terintegrasi ini didukung dengan peralatan serba digital dan juga menggunakan lift. Juga dilengkapi dengan ruang perawatan,” kata Direktur RSUD Biak dr. Ricardo Ricard Mayor, M.Kes.

Sementara bertindak sebagai pemimpin upacara pada peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-58 Tahun 2022 adalah Wakil Bupati Biak Numfor Calvin Mansnembra, SE,. M.BA.

Dalam sambutannya, Menteri Kesehatan RI Budi G. Sadikin yang dibacakan Wakil Bupati menyampaikan, tema HKN kali ini menggambarkan bangkitnya semangat dan optimisme seluruh lapisan masyarakat lndonesia yang secara bersama, bahu membahu, dan bergotong royong menghadapi situasi kesehatan di masa pandemi COVID-19.

"Tantangan yang kita hadapi sangat berat. Semua negara, diseluruh dunia, sedang menghadapi ujian. Krisis kesehatan akibat pandemi COVID-19 belum sepenuhnya pulih. Namun, di tengah tantangan yang berat, kita patut bersyukur, lndonesia termasuk negara yang mampu menghadapi krisis global ini,” katanya.

“lndonesia termasuk negara yang berhasil mengendalikan pandemi COVID-19 termasuk lima besar negara dengan vaksinasiterbanyak di dunia, dengan total 442juta dosis vaksin telah disuntikkan sampai dengan oktober 2022," lanjut Menteri Kesehatan dalam sambutannya.

Meski demikian, lanjut Wabup membacakan, kita tidak boleh lengah, sejak bulan Oktober, telah terdeteksi adanya kenaikan kembali kasus COVID-19. Data kematian menunjukkan 4 dari 5 pasien meninggal belum divaksinasi booster.

"Proporsi pasien yang meninggal akibat COVID-19 3 kali lebih banyak pada kelompok lansia dibandingkan dengan yang bukan lansia. Oleh karena itu, mari terus ingatkan masyarakat untuk melengkapi vaksinasi COVID-1 9 dengan boosfer," ujarnya

Ia juga menjelaskan, beberapa fokus 6 pilar transformasi kesehatan adalah transformasi layanan primer, transfomasi layanan rujukan, transformasi sistem ketahanan kesehatan, transformasi sistem pembiayaan kesehatan, transformasi SDM kesehatan, dan transformasi teknologi kesehatan.

Pada pilar 1, Kemenkes terus berupaya mengintegrasikan dan merevitalisasikan pelayanan kesehatan primer, termasuk standar jaringan, standar layanan, serta digitaliasi sistem pelaporan.

lntegrasi pelayanan kesehatan akan terlihat mulai dari pelayanan di Puskesmas hingga tingkat desa, serta akan melibatkan fasilitas pelayanan kesehatan suasta. Dukungan dan peran serta pemerintah daerah beserta seluruh elemen masyarakat dibutuhkan untuk mewujudkan pelayanan kesehatan dasar yang mudah diakses oleh seluruh masyarakat.

Pada pilar 2, transformasi layanan rujukan bertujuan untuk mendekatkan akses layanan kesehatan kepada masyarakat. Pada pilar ini, kita memperkuat sisi supply melalui peningkatan kapasitas lmplementasi keenam pilar tersebut diharapkan bisa mentransformasi sistem kesehatan lndonesia dan juga dunia, yakni sistem kesehatan yang tangguh terhadap krisis kesehatan, termasuk pandemi.

Pilar 3, transformasi sistem ketahanan kesehatan, percepatan ketahanan farmasi dan alat kesehatan terus dilakukan, agar produk obat, vaksin, dan alat kesehatan dapat diproduksi dari hulu ke hilir dan dimanfaatkan di dalam negeri.

Pilar 4, Kemenkes melakukan transformasi pembiayaan kesehatan untuk memastikan pembiayaan yang cukup, adil, efektif, dan efisien.

Pilar 5, SDM Kesehatan bertransformasi dalam peningkatan jumlah, pemerataan, serta meningkatkan kualitas tenaga kesehatan, untuk memberikan pelayanan berkualitas hingga pelosok.

Pilar 6, Teknologi Kesehatan di lndonesia terus bertransformasi menuju sistem kesehatan yang tangguh dan terintegrasi. Salah satunya dengan melakukan integrasi data rekam medis pasien di fasyankes ke dalam satu platform lndonesia Health Seryices (lHS) yang diberi nama SATUSEHAT.

"Perjuangan kita masih panjang. Saya berharap semua insan kesehatan agar terus mendorong terbangunnya gerakan masyarakat hidup bersih dan sehat, di antaranya melalui konsumsi makanan bergizi seimbang, melakukan aktifitas fisik setiap hari, dan mencuci tangan dengan sabun," harapnya.(**)